Materi-Materi yang Terdapat di Jagat Raya | GALAKSI

Selasa, 04 Februari 2014


Jika kita telaah benda-benda yang bertaburan di angkasa terikat pada susunan tertentu. Benda-benda tersebut terlihat seperti satu bintang, tapi apabila dilihat dengan teropong benda-benda tersebut sebenarnya terdiri atas miliyaran bintang. Penyebabnya adalah jaraknya yang jauh. Selain itu juga benda-benda tersebut terlihat rapat dan berbentuk seperti kabut. Kumpulan benda-benda langit yang jumlahnya jutaan bahkan mililiaran disebut galaksi.
 Menurut para ahli astronomi, jagat raya terdiri atas milyaran galaksi. Yang menjadi pertanyaannya… Apakah jarak anatar galaksi itu berdekatan? Yang pasti super duper jauh baaanget lah……

Sebagai gambarannya diketahuii jarak antara Galaksi Bimasakti dengan Galaksi Magellan (Galaksi yang jaraknya paling dekat dengan galaksi bimasakti, sekitar 150.000 tahun cahaya). Diketahui kecepatan sinar adalah 300.000 km tiap detik. Satu tahun berarti 365 hari x 24 x 60 x 60 detik = 31.536.000 detik. Jika dikalikan 300.000 km, kita dapat menghitung berapa jaraknya. Jika dikalikan lagi dengan 150.000 menjadi berapa? Itulah gambaran jarak antargalaksi.

A.    Ciri-ciri Galaksi
- Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan
- Galaksi-galaksi lainnya dapat dilihat berada di luar galaksi bimasakti
- Jarak antara galaksi satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya
- Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu:
Misalnya bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk tidak beraturan.

B.      Bentuk-Bentuk Galaksi
· Bentuk Spiral
Bentuk ini merupakan salah satu bentuk galaksi yang paling familiar. Itu dikarenakan mungkin bentuknya yang sangat indah.
Ciri khas :
1.   Mempunyai inti (pusat) yang berbentuk roda atau batang
2.   Mempunyai selubung bulat yang membungkus pusat yang terdiri dari bintang dan gugus bintang.
3.   Mempunyai lengan spiral keluar dari pusat yang terang
Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral ini bergantung pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar. Contoh lain galaksi spiral selain dari Bima Sakti dan galaksi Andromeda.
Dalam klasifikasi skema hubble jenis spiral galaksi diberi daftar dengan kode S(Spiral) dan SB (Barred Spiral) tergantung dengan bentuk lengan nya kemudian diikuti huruf abjad yang mengindikasikan tingkat kerapatan antar lengan spiral dan tonjolan pada pusat galaksi.

· Bentuk Elips
Ciri khas:
1.   Berbentuk elips
2.   Mulai dari bentuk yang hampir menyerupai bola kaki sampai pada bentuk yang sangat pipih
3.   Sangat sedikit mengandung materi antar bintang
4.   Anggotanya adalah bintang-bintang tua

Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo. Lalu M32, M49 dan M59.

· Bentuk Tak Beraturan
Pada jenis galaksi ini, bentuk dari galaksi sangat bermacam-macam ada yang disebut “Dwarf”, yaitu galaksi yang memiliki ukuran lebih kecil dari galaksi pada umumnya. Galaksi tak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus, tidak seperti dua tipe galaksi yang lainnya. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri dari bintang-bintang tua dan muda. Galaksi jenis ini banyak mengandung materi antar bintang yang terdiri dari gas dan debu-debu. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil.

C.    Macam-Macam Galaksi yang Telah Diketahui
- Galaksi Bimasakti
Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way), adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya.
Di dalam galaksi bimasakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.

- Galaksi Magellan
Galaksi Magellan
Galaksi ini merupakan galaksi yang paling dekat dengan Galaksi Bimasakti. Jarak sekitar 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan.

- Galaksi Ursa Mayor
Galaksi Ursa Mayor adalah galaksi yang berbentuk elips dan rapat yang berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti. Galaksi ini sering dijuluki beruang besar, karena susunan bintangnya menyerupai beruang. Check this !
Galaksi ini sangat tampak jelas bila kita melihat disebelah langit belahan utara.

- Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda (M31 atau NGC 224) adalah galaksi di luar galaksi Bimasakti yanng dapat dilihat dengan mata keranjang, tapi harus dengan kondisi malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Itu dikarenakan jaraknya yang hanya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Tapi lebih jelas lagi jika dilihat sebelah belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November.
Bentuknya sangat mirip dengan galaksi Bimasakti, yaitu berbentuk spiral berdiameter lebih dari 7 kali diameter sudut bulan. Tetapi jika dilihat secara seksama, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang-bintang redup di tepiannya.




- Hoag’s Object (Ring Galaxy)
Hoag’s Object atau sering kita sebut dengan Ring Galaxy atau galaksi cincin. Dikatakan seperti itu karena bentuk luarnya yang seperti cincin yang melingkari pusatnya. Cincin tersebut didominasi oleh bintang-bintang biru terang, sedangkan terletak di dekat pusat bola banyak bintang-bintang merah yang mungkin jauh lebih tua. Antara keduanya adalah kesenjangan yang muncul hampir sepenuhnya gelap.

- Lenticular Galaxy
Struktur galaksi yg satu ini berbentuk seperti disket. Diperkirakan bentuk seperti berasal dr galaksi eliptikal yg energinya mulai melemah. Galaksi jenis ini trdiri atas M84 (NGC4374), M85 (NGC 4382), Serta M102 (NGC5866) atau Spindle.

- Galaksi Cartwheel
Galaksi Cartwheel atau ESO 350-40 adalah galaksi yang berjarak sekitar 500 juta tahun cahaya di konstelasi Sculptor. Massa galaksi ini diperkirakan 2,9-4,8 × 109 massa matahari, dan berotasi dengan kecepatan 217 km/s. Sedangkan ukurannya sedikit lebih besar dari Bima Sakti, yaitu sekitar 150.000 tahun cahaya.

- The Whirlpool Galaxy
The Whirlpool Galaxy juga dikenal dengan Pusaran Air Galaxy (M51a atau NGC 5194) adalah galaksi spiral diperkirakan jaraknya ± 23,4 juta tahun cahaya dari Galaksi Bima Sakti di rasi bintang Canes Venatici.


Teori Pembentukan Jagat Raya

Sabtu, 01 Februari 2014
Saat kita melihat langit di malam hari dan langit di siang hari pasti kita akan bertanya-tanya, apa yang ada di atas sana. Bumi yang kita huni ini hanyalah setitik planet diantara bertriliunan galaksi. Langit yang setiap hari kita lihat adalah ruang yang tak terhingga luasnya. Inilah yang kita sebut dengan antariksa (universe) atau angkasa luar (outer space). 

Semua orang pasti juga akan bertanya-tanya, bagaimana jagat raya ini terbentuk. Maka dari itu banyak peneliti melakukan berbagai penelitian tentang pembentuakan jagat raya ini. Namun hingga abad ke-20 hanya ada tiga teori yang menjadi pokok dari pembentuakan jagat raya ini.

1. Teori Big-Bang (Teori Dentuman Besar)
  muncul pada thn 1927 oleh George Lemaitre (Belgium)
 → Disempurnakan pd thn 1929 oleh Edwin Hubble
Menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari ledakan besar (Big-Bang) sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu. Semua materi dan energi yang kini ada di alam terkumpul dalam satu titik yang tidak berdimensi dan berkerapatan tak terhingga. Dalam teori ini diterangkan bahwa alam semesta bermula dari ledakan mahadahsyat. Seiring dengan berjalannya waktu, ruang angkasa mengembang, dan ruang yang memisahkan antara benda-benda langit juga mengembang.
Hublle menganalogikan pengembangan alam semesta dengan adanya balom itu ditandai dua atau beberapa titik. Pada saat balon mengembang, titik-titik tsb akan saling berjauhan satu sama lainnya.

Beberapa pendapat para ahli astronomi pendunkung teori Big-Bang, sebagai berikut.
a.    Vesto Sliper (1932)
Vesto Sliper meneliti bahwa garis-garis spektrum galaksi-galaksi semakin menjauh dan bergeser ke arah merah. Artinya, galaksi-galaksi di sekitar kita itu semua bergerak menjauhi.
b.     Alan Guth (1980)
Alan Guth melakukan perhitungan matematis tentang gerak menjauhnya galaksi-galaksi di sekitar kita dengan bantuan teleskop Hubble di Observatorium Palomar Maounth. Dia berhasil menghitung adanya hubungan antara pergeseran spektrum galaksi yang berwarna merah dengan kecepatan menjauhnya.
c.     Paul Davies (2005)
Paul Davies mengemukakan teori bahwa energi ledakan alam semesta yang ada akan mengimbangi gaya gravitasinya dengan perbandingan yang hampir sama. Big-Bang adalah suatu ledakan yang dirancang sebegitu indah dan tertanda dimulai suatu penciptaan alam semesta dari suatu ketidakadaan.

Berdasarkan teori Big-Bang dan Hukum Hubble, umur alam semesta dapat ditentukan dengan cara secagai berikut. Menurut hukum Hubble, kecepatan galaksi menjauh adalah V=H.d

2.Teori Keadaan Tetap (Stabil)
dikemukakan oleh Sir Fred Hoyle pada thn 1948, seorang ahli matematika dan astronom
Sir Fred Hoyle

     Menurut teori ini jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa, tetapi juga tidak ada perubahan dengan berjalannya waktu. Zat-zat baru senantiasa tercipta di dalam ruang angkasa yang terbentuk di antara galaksi-galaksi sehingga pada akhirnya akan terbentuk galaksi baru yang akan menggantikan ruang di antara galaksi-galaksi yang jauh. Zat-zat baru ini dipercaya sebagai hidrogen yang merupakan sumber asal usul sebuah bintang, sekaligus sebuah galaksi.




3. Teori Alam Semesta Quantum
William Lane Craig
diciptakan oleh William Lane Craig, thn 1966. Yang mengemukakan bahwa alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula

a.     Arno Penzias dan Robert Wilson (1965)
Mereka merupakan pemenang nobel bagi penelitian tentang adanya suatu radiasi di alam semesta yang disebut suatu radiasi latar belakang kosmik . Radiasi ini bersifat tidak terbatas, seragam, dan tidak diketahui sumbernya. Radiasi iini pd hakikatnya adalah gema dari dentuman besar yang masih menggema sejak momen pertama ledakan besar tsb (13,7 miliyar tahun yang lalu).
b.     George Smoot (1989)
George melakukan penelitian dengan meluncurkan satelit astronomi ke ruang angkasa dengan dibekali alat COBE (Cosmic Background Emission Explorer). Alat ini membenarkan penelitian Arno Penzias dan Robert Wilson dengan sebuah hasil yang secara pasti menunjukan keberadaan bentuk rapat dan panas sisa ledakan yang menghasilkan alam semesta