Keseimbangan Pendapatan Nasional 4 Sektor (TERBUKA)

Senin, 24 Maret 2014
Perekonomian terbuka (perekonomian empat sektor) merupakan suatu sistem perekonomian yang melibatkan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia.


Dalama perekonomian empat sektor sendiri memiliki empat sektor, yaitu
1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri maupun keluarga. Dalam sektor rumah tangga memiliki faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa. Faktor-faktor produksi tersebut adalah

a. Tenaga kerja atau sumber daya manusia. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang berupa kegiatan jasmani maupun rohani yang ikut berperan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang maupun jasa.
b. Sumber daya fisik atau sumber daya alam. Faktor produksi yang langsung dari alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Modal. Modal disini tak hanya berupa modal uang tetapi juga berupa modal barang atau hasil dari produksi yang digunakan untuk diproduksi lebih lanjut.
d. Kewirausahaan. Kewirausahaan juga merupakan salah satu faktor produksi karena kewirausahaan sendiri merupakan keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk. Jadi tanpa ada kewirausahaan, faktor produksi tidak bisa berjalan.


2.Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Kegiatan yang dilakukan adalah membeli faktor-faktor produksi, membayar pajak kepada pemerintah, dan menjual barang-barang yang telah dihasilkan.

3.Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan. Fungsi utamanya adalah menyediakan barang publik. Untuk menjalankan fungsinya tersebut pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan dan pengeluaran-pengeluaran dari sektor rumah tangga. Oleh karena itu, pemerintah harus menarik pajak dari sektor rumah tangga  dan sektor perusahaan.

4.Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor dan impor. Ekspor merupakan aliran pendapatan dari sektor luar negeri ke perekonomian dalam negeri,  sedangkan impor merupakan aliran pengeluaran dari perekonomian dalam negeri ke sektor luar negeri.



Alur Perekonomian Empat Sektor

PERUSAHAAN
1)   Hubungan dengan Rumah Tangga
     Perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi atau dibeli oleh masyarakat / rumah tangga. Lalu perusahaan mendapatkan penghasilan dari penjualan produknya.
2)    Hubungan dengan Pemerintah
      Dalam hubungan ini, perusahaan diwajibkan membayar pajak kepada pemerintah. Kemudian dihubungan ini pula, perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah. 
3)    Hubungan dengan Luar Negeri
    Perusahaan mengimpor produk barang maupun jasa dari luar negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut luar negeri mendapatkan laba/devisa.

Rumah Tangga
1) Hubungan dengan Perusahaan
o Faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga tersebut akan dijual dan dibeli (konsumsi) oleh sektor perusahaan.
o Kemudian dari penjualan tersebut, rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri atas sewa, bunga, upah dan upah, dan keuntungan/laba yang berasal dari sektor perusahaan.
o Hasil dari penjualan tersebut juga dapat ditabung atau disimpan, untuk memperoleh bunga yang berasal dari lembaga keuangan yang sebelumnya meminjamkan untuk menanam modal di suatu perusahaan.
2) Hubungan dengan Pemerintah
Rumah tangga menyetorkan pajak kepada pemerintah dan rumah tangga menerima gaji dan upah yang merupakan penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak). 
3) Hubungan dengan Luar Negeri
Rumah tangga mengimpor barang dan jasa ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dari penjualan tersebut rumah tangga telah meningkatkan devisa negara.


Pemerintah
1)   Hubungan dengan Rumah Tangga
o Pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk membangun negara.
o Untuk pegawai-pegawai negeri maupun pemerintahan akan mendapat gaji atau upah yang berasal dari pemerintah.
2)   Hubungan dengan Perusahaan
o Pemerintah mendapatkan pajak dari perusahaan.
o Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.

Luar Negeri
1) Hubungan dengan Rumah Tangga
Negara-negara lain menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga, dari pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri, sehingga dari transaksi jual beli tersebut negara mendapatkan laba/keuntungan/devisa.
2) Hubungan dengan Perusahaan
Dunia internasional (negara lain) mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba/devisa yang berasal dari luar negeri.


 
Pengeluaran Agregat Atau Aggregat Expenditure (AE) Perekonomian Empat Sektor

 
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Cdn)
Pengeluaran rumah tangga yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga dalam perekonomian tergantung kepada pendapatan yang diterima mereka.
Keynes juga menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan diposabel saat ini (current diposable income). Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan diposabel.
                  C = a + bYd        Ket :     C  =  konsumsi
a =  konsumsi otonomus
b =  marginal propensity to consume (MPC)
Yd =  pendapatan diposable
0 < b < 1 Investasi perusahaan (I)
Kita juga dapat mengatakan setiap tambahan penghasilan disposabel akan dialokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan. Besarnya tambahan pendapatan disposabel  yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marginal (Marginal Propensity to Save/MPS). Sedangkan rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan disposabel disebut kecenderungan menabung rata-rata (Avarage Propensity to Save/APS).


Pengeluaran Investasi (I)
Istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Fungsi investasi dapat ditulis sebagai berikut:
I = I0  (I0 > 0)
Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi (I0). Investasi otonom tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam pendapatan nasional maupun tingkat bunga. Jadi, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Investasi terpengaruh adalah investasi yang didorong oleh adanya perubahan pendapatan nasional. Jika pendapatan nasional naik investasi juga akan naik, jika pendapat nasional turun maka investasi juga menurun. Peningkatan pendapatan nasional diikuti kenaikan investasi karena kenaikan pendapatan nasional akan membawa serta kenaikan konsumsi, sehingga produksi dan investasi juga bertambah.


Pengeluaran Pemerintah (G)
Pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa (government purchases of goods and services) mencakup berbagai pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah tingkat I dan II.
Pengeluaran pemerintah (government expenditure, G) dianggap sebagai perubahan eksogen, yang berarti nilainya ditentukan oleh faktor di luar model, dan fungsi pengeluaran  pemerintah dapat ditulis sebagai berikut
G = G0

Hal ini berarti bahwa tingkat pengeluaran pemerintah konstan sampai ada tindakan dari pemerintah untuk mengubahnya. Dengan pengeluaran pemerintah pada sumbu vertikal dan pendapatan pada sumbu horisontal, maka fungsi pengeluaran pemerintah adalah sejajar dengan sumbu pendapatan pada tingkat pengeluaran pemerintah sebesar G0. Jadi, tingkat pengeluaran pemerintah (G) adalah independen terhadap tingkat pendapatan (Y), dan secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut.

Ekspor bersih (X-M)

Ekspor (X)
“Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional”.
“Namun sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor”.
   Apabila pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat, atau besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan nasional tetap besarnya.
   Besarnya kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.

 
Impor (M)
Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang  mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu Negara adalah kemampuan membayar (daya beli) negara tersebut terhadap barang impor.
Makin tinggi kemampuan membayar (daya beli-nya) maka tinggi pula impor yang dapat dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya.  Maka tinggi rendahnya impor Negara tersebut, juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasionalnya.
Makin tinggi pendapatan  nasional, makin besar pula impor yang dapat dilakukan oleh Negara tersebut




Konsep Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor

Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka adalah :
Y = C + I + G + (X – M)    dan    I + G + X = S + T + M
Ket
Y = Tingkat Pendapatan                     S  = Tabungan
C = Konsumsi                                   T = Pajak
I  = Investasi                                     G = Peng Pemerintah
X = Expor                                        M = Impor

Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana:
1.    Penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat

Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjualbelikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan barang :
a. Yang diproduksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
b.  Yang diimpor dari luar negeri
Dengan demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat atau AS terdiri dari pendapatan nasional (Y) dan impor (M). Dalam formula:
AS=Y+M
Sementara itu, diketahui bahwa Pengeluaran Agregat (AE) meliputi lima komponen berikut :
1.         Pengeluaran rumah tangga atas pembelian barang produksi dalam negeri (Cdn)
2.         Investasi swasta (I)
3.         Pengeluaran pemerintah(G)
4.         Ekspor (X)
5.         Pengeluaran atas impor (I)

Kelima komponen tersebut jika dijadikan persamaan, maka:
AE = Cdn + I + G + X + M
Dari persamaan diatas juga ditunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran barang dalam negeri dan pengeluaran ke atas barang impor. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku persamaan berikut :
C = Cdn + M
Berdasarkan persamaan diatas, persamaan AE boleh disederhanakan menjadi:
AE = Cdn + I + G + X + M .................... (1)
C = Cdn + M
M = C - Cdn ............................................. (2)
AE = Cdn + I + G + X + (C - Cdn)............ (1) & (2)
AE = C + I + G + X
Keseimbangan pendapatan nasional bisa dicapai apabila  AS=AE , maka
AS=AE
Y + M =  C + I + G + X
atau
Y = C + I + G + (X-M)

Maka diperoleh persamaan:
Y = C + I + G + (X-M)
 


2.    Suntikan sama dengan bocoran



Berdasarkan aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka, diperoleh persamaan pendapatan disposebel (pendapatan murni) yaitu pendapatan semula dikurangi pajak (T):
Yd = Y – T
Yd = Y – (Pajak Perusahaan + Pajak Individu)

Seterusnya, pendapatan disposebel digunakan untuk kepentingan
                                       i.     Konsumsi barang buatan dalam negeri dan impor
  C = Cdn + M
                                     ii.     Ditabung (S)
Berdasarkan kepada ( i ) dan ( ii ) maka Yd = C + S. Oleh karena Yd = Y – T. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku persamaan berikut :
Y – T = C + S
Y = C + S + T

Kemudian diperoleh persamaan ke-2 dilihat dari pendekatan suntikan dan bocoran dalam perekonomian terbuka
Y = C + S + T






Diperoleh persamaan akhir dari kedua pendekatan dalam menentukan pendapatan nasional yaitu pendekatan pertama : Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka dan pendekatan kedua : Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka.
C + I + G + (X-M) = C + S + T
I + G + X = S + T + M








DAFTAR REFERENSI 
6)      Sadik, Jakfar.Pengantar Teori Ekonomi Makro
7)      Putong, Iskandar.Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.Jakarta:Ghalia Indonesia
8)      Sukirno, Sadono.Makroekonomi Teori Pengantar.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada