AWAS PERGAULAN BEBAS!!!

Jumat, 16 Mei 2014


Dari segala macam permasalahan remaja banyak diantara menimbulkan dampak bagi para korban. Salah satunya adalah kenalakan remaja dalam pergaulan bebas. Dampak kenakalan remaja yang paling terlihat adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas. Menyeret remaja pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat. Tidak dipungkiri jika jumlah penderita HIV/AIDS, terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah. Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA atau SMP saja, namun sudah merambat sampai ke anak SD. 

Seperti yang pernah dilansir suaramerdeka.com, bahwa dalam sebuah desa tepatnya di Kabupaten Temanggung setidaknya ada dua anak perempuan yang masih berstatus pelajar SD di satu desa di kabupaten setempat, yang melakukan hubungan seks bebas saat pacaran, kemudian hamil. Anak-anak SD sekarang, meski umurnya baru belasan tahun dan duduk di kelas V atau VI, namun kondisi fisiknya memang ada yang seperti remaja, dan organ-organ reproduksinya pun sudah berfungsi. Karena itu, tak mengherankan, jika kemudian mengalami kehamilan setelah berhubungan badan. Sedangkan pasangan yang mengahamili mereka adalah pacarnya sendiri, pelajar dari sebuah SMP. Dari hasil temuan tersebut, diungkap pula 7,5% pelajar SD, 65% pelajar SMP dan 80% pelajar SMA atau sederajat, ternyata pernah melakukan hubungan seks.
Fenomena buruknya pendidikan moral negeri ini tercermin dari kejadian di atas. Oleh karena itu jika tidak secepatnya di  atasi,akibat pergaulan bebas ini akan sangat membawa dampak negatif dan efek yang buruk bagi perkembangan zaman.
Awal mula seorang remaja bias terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah dikarenakan bergaulan yang salah dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti harus memilih milih dalam bergaul, boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas ataupun harus menggunakan obat-obatan terlarang, dan semua hal yang melanggar hukum. Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Tidak hanya itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Yang pertama adala agama. Jika seorang remaja kekurangan pengetahuan akan agam, maka imannya akan mudah goyah seiring berjalannya waktu. Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang kuat, pasti tidak akan mudah terpegaruh dan terjerumus ke dalam hal-hal negatif. Karena secara langsung pasti akan langsung memikirkan dampak apa yang akan terjadi ke depannya atau di kemudian hari.
Yang kedua adalah faktor lingkungan. Seperti orangtua, teman maupun tetangga. Dalam faktor ini tidak sedikit remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home. Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.
Yang ketiga adalah perubahan zaman. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah diakses oleh semua umur yang menyediakan tayangan yang seharusnya hanya ditayangkan khusus orang dewasa. Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi dorongan para remaja untuk melihatnya. Setelah melihat, otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba, hal yang baru dia lihat.
Namun dari semua itu, krmbali pada diri sendiri, apakah ingin menjadi apa. Tetapi yang pasti jauhi pergaulan bebas dan hal negatife lainnya. Seorang remaja harus bisa menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut. Maka dari itu, mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa adalah jalan yang terbaik untuk mempertebal keimanan, sebagai pedoman hidup umat manusia.