Pages

Kamis, 26 April 2012

Pembuatan Koloid


Cara Kondensasi
Kondensasi adalah penggabungan partikel-partikal halus menjadi partikel yang lebih kasar atau menjadi partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut. 



ü REAKSI REDOKS
Reaksi Redoks adalah reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi.
Contoh 1 :
Reaksi redoks digunakan pada pembuatan sol sulfur yaitu dengan mengalirkan hidrogen sulfida (H2S) ke dalam sulfur dioksida (SO2) Reaksi yang terjadi adalah sebagaiberikut.
2H2S(g) + SO2(g) " 2H2O(l) + 3S(s) KOLOID
Contoh 2 :
HCl yang sangat encer direaksikan dengan larutan Na2S2O3 sangat encer akan terjadi reaksi oksidasi reduksi dan terbentuk sol belerang
2 HCl
(aq) + Na2S2O3 " 2 NaCl(aq) + SO2(g) + S(s)+ H2O(l)



ü HIDROLISIS
Hidrolis adalah mereaksikan suatu zat dengan H2O. Cara ini dapat dicapai dengan jalan melarutkan garam yang menghasilkan senyawa hidroksida sedikit larut dalam air (H2O), dan kadang-kadang memerlukan pemanasan.
Contoh:
Sol Fe(OH)3 dapat diperoleh dengan meneteskan sedikit demi sedikit larutan jenuh FeCl3 ke dalam air panas.
FeCl
3(aq) + 3H2O(l) " Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
contoh lain:
CuSO4(aq) + 2H2O(l) " Cu(OH)2(s) + 2H2SO4(aq)
Al
2(SO4)3(aq) + 6H2O(l) " 2Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq)



üDEKOMPOSISI RANGKAP
Contohnya :
-Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
As2O3 (aq) + 3H2S(g) " As2O3 (koloid) + 3H2O(l)
(Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-)
-Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCl encer. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
AgNO3 (ag) + HCl(aq) " AgCl (koloid) + HNO3 (aq)



üPERGANTIAN PELARUT.
Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi sehingga fasa terdispersi yang semula larut setelah diganti pelarutanya menjadi berukuran koloid. Misalnya :
- Untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air, belarang harus terlebih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh. Baru kemudian larutan belerang dalam etanol tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk. Sehingga belerang akan menggumpal menjadi pertikel koloid dikarenakan penurunan kelarutan belerang dalam air.
- Sebaliknya, kalsium asetat yang sukar larut dalam etanol, mula-mula dilarutkan terlebih dahulu dalam air, kemudianbaru dalam larutan tersebut ditambahkan etanol maka terjadi kondensasi dan terbentuklah koloid kalsium asetat.


Cara Dispersi
Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi partikel yang lebih halus/ lebih kecil; dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan cara busur Bredig.



üProses Mekanik
Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan atau penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk zat cair). Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran koloid, kemudian didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh: pembuatan sol belerang.
üPeptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid.
Contoh: proses pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida, dengan mengalirkan gas asam sulfida. 


üBusur Bredig
Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan membuat logam, yang hendak dibuat solnya, menjadi dua kawat yang berfungsi sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian akan meluruh ke dalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh: pembuatan sol logam. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar