Judul :
Pengaruh Enzim Katalase
Tujuan :
Mengetahui pH dan suhu pada enzim Katalase
Landasan Teori :
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam
sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase
adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), yang merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat dan
bersifat racun dalam tubuh.
Namun Hidrogen Peroksida juga dapat dinetralkan. Hidrogen peroksida (H2O2) dikumpulkan di dalam peroksisom, kemudian didegradasi
oleh katalase. Katalase mendegradasi hidrogen peroksida menjadi air (H2O)
dan oksigen (O2) dengan reaksi sebagai berikut.
H2O
" H2O + O2
Beberapa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
- Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau
rendah. Protein akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
- Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan
basa yang sangat kuat. Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH
= ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan
pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
- Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan
serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah
enzim yang ada. Jika pH, suhu dan
konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu
sebanding dengan substrat yang ada. Jika
enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat
dapat menetukan laju reaksi.
- Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara
maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan
terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
Rumusan Masalah :
Apa pengaruh pH dan suhu terhadap enzim katalase?
Hipotesis :
Jika enzim
katalase diberi pH dan suhu yang berbeda maka enzim tersebut akan
terganggu.
Variabel :
a) Variabel
bebas : Perlakuan terhadap ekstrak hati dan
jantung
b) Variabel
kontrol : Banyaknya cairan H2O2,
NaOH, dan HCl
c) Variabel
terikat : Munculnya gelembung dan nyala api.
Alat dan Bahan :
Alat :
1.
10 Tabung
reaksi
2. Rak
tabung reaksi
3. Spiritus
4. Kaki tiga
5. 5 Pipet tetes
6. 2 Gelas ukur
7. 2 Lidi
8. Korek api
9. Mortal dan alu
10. Penjepit tabung
Bahan :
1. Ekstrak
hati segar
2. Ekstrak jantung
3. 5 mL H2O2
9 peroksida
4. 5 mL HCl
5. 5 mL NaOH
Langkah Kerja :
1.
Menyiapkan alat dan
bahan
2.
Mengisi
masing-masing tabung A, B, C dan D dengan 1 ml ekstrak hati
a. Menambahkan tabung A dengan 2 ml H2O2.
b. Menambahkan tabung B dengan 5 tetes HCl dan 2 ml H2O2.
c. Menambahkan tabung C dengan 5 tetes NaOH dan 2 ml H2O2.
d. Untuk tabung D dipanaskan terlebih dahulu kemudian
ditambah 2 ml H2O2.
3. Menutup tabung reaksi A, B, C, dan D dengan ibu jari
(jempol tangan)
4. Membakar lidi, lalu memasukkan bara api ke dalam tabung
reaksi kemudian ditutup kembali.
5.
Mengamati dan
mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
6.
Mengulangi langkah 1-4
namun dengan mengganti ekstrak hati dengan ekstrak jantung.
Tabel Pengamatan
:
NO
|
Perlakuan
|
Gelembung gas
|
Bara api (menyala)
|
No
|
Perlakuan
|
Gelembung gas
|
Bara api (menyala)
|
1
|
Ekstrak hati + H2O2
|
++++
|
Menyala banyak
|
1
|
Ekstrak jantung + H2O2
|
++
|
Membara
|
2
|
Ekstrak hati +HCL + H2O2
|
+++
|
Membara sedikit
|
2
|
Ekstrak jantung +HCL
+ H2O2
|
+
|
Membara
|
3
|
Ekstrak hati NaOH + H2O2
|
+++
|
Membara
sedikit
|
3
|
Ekstrak jantung NaOH + H2O2
|
+
|
Membara
|
4
|
Ekstrak hati panas +
H2O2
|
+
|
Membara
sedikit
|
4
|
Ekstrak jantung KOH +
H2O2
|
+
|
Tidak
Membara / Menyala
|
Keterangan :
+++++ : Banyak Gelembung
+++ : Cukup banyak Gelembung
++ : Sedikit Gelembung
+ : Sedikit sekali Gelembung
- : Tidak ada Gelembung
Analisi
Data
1.
Ekstrak hati
- Ekstrak ditambah H2O2
(hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi
gelembung-gelembung udara yang banyak.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati
ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air),
sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala
api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
b.
Ekstrak ditambah
HCl dan H2O2
Saat ekstrak diberi HCl dan
ditambah H2O2, terjadi gelembung-gelembung udara cukup banyak. Namun
pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, tidak timbul nyala api, tapi
sedikit membara. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja
dalam kondisi terlalu asam.
c.
Ekstrak ditambah
NaOH dan H2O2
Saat ekstrak diberi NaOH dan
ditambah H2O2, terjadi gelembung-gelembung udara yang cukup banyak.
Sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, tidak timbul nyala
api, tapi sedikit membara. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat
bekerja dalam kondisi terlalu basa.
d.
Ekstrak dipanaskan
dan ditambah H2O2
Ekstrak
yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul
gelembung udara tapi sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api, tapi
sedikit membara. Hal ini disebabkan
karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga
tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
2.
Ekstrak Jantung
- Ekstrak Jantung ditambah H2O2
(hidrogen peroksida)
Saat ekstrak ditambah H2O2, timbul sedikit gelembung udara dan saat lidi yang
membara dimasukkan ke dalam ekstrak ternyata tidak terdapat nyala api namun
Cuma membara
b.
Ekstrak Jantung
ditambah HCl dan H2O2
Saat ekstrak ditambahkan HCl lalu di masukkan H2O2 ternyata menimbulkan sangat sedikit gelembung dan
setelah itu dimasukkan lidi yang membara ke dalamnya namun tidak ada nyala api
dan hanya membara.
c.
Ekstrak Jantung
ditambah NaOH dan H2O2
Ekstrak yang ditambahkan NaOH
dan setelah itu ditambahkan dengan H2O2
tidak terlalu menimbulkan gelembung-gelembung dan ketika
dimasukkan lidi ke dalamnya tidak ada nyala api tetapi hanya membara.
d.
Ekstrak Jantung
dipanaskan dan ditambah H2O2
Ekstrak yang dipanaskan sampai
mendidih lalu ditambahkan dengan H2O2 tidak dapat menimbulkan banyak gelembung-gelembung namun
cuma mengakibatkan sedikit gelembung. Setelah itu dimasukkan lidi yang membara
namun tidak menimbulkan nyala api atau bahkan tidak menimbulkan bara.
Kesimpulan
1. Pengaruh
enzim katalase terhadap H2O2 adalah berperan dalam penguraian
racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2.
2. Enzim
katalase dapat bekerja dengan baik pada pH 7 jadi kalau pH dibawah 7(asam)
enzim katalase tidak bisa bekerja secara optimal ataupun pH di atas 7 (basa).
3. Jika pada suhu tinggi dan terlalu rendah enzim
katalase akan rusak.
Daftar
Pustaka
-
Aryulina, Diah,
dkk.2007. Biologi 3. Jakarta :
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar