Kalian tau nggak cahaya itu asalnya dari mana? Yap benar ,
semua cahaya itu berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat memancarkan
cahaya disebut sumber cahaya. Nah
contohnya, matahari, bintang, api, lampu, dan masih banyak lagi.
Sifat Cahaya
1) Cahaya Merambat Lurus
2) Cahaya Menembus Benda Bening
3) Cahaya Dapat Dipantulkan
Saat
pemantulan cahaya terhadap cermin akan menghasilkan bayangan. Cermin dapat
membentuk bayangan benda yang tampak sama dengan benda aslinya. Itu dikarenakan
cermin mempunyai permukaan licin yang dapat menghasilkan pematulan teratur.
· Cermin Datar → bayangan yg dibentuk bersifat semu, tegak, dan sama dengan bendanya. Contoh : cermin
yang digunakan untuk berkaca.
· Cermin Cekung → cekungannya seperti bagian dalam
suatu bola. Contoh : lampu senter.
- Jika letak benda dekat dari cermin
cekung, maka bayangan yang terbentuk semu, lebih besar, dan tegak.
- Jika letak benda jauh dari cermin
cekung, maka bayangan yang terbentuk nyata (sejati) dan terbalik.
· Cermin Cembung → cekungannya seperti bagian luar
suatu bola. Benda-benda di muka cermin cembung memiliki bayangan bersifat semu, lebih kecil, dan tegak seperti bendanya. Contoh :
kaca spion.
4) Cahaya Dapat Dibiaskan
Bila
cahaya merambat melalui dua medium yang berbeda, maka cahaya tersebut mengalami
pembiasan atau pembelokan.
Medium
→ zat perantara yang dilalui.
Kerapatan
zat berbeda-beda. Kerapatan
gelas bening lebih besar daripada kerapatan air jernih. Kerapatan air jenih
lebih besar daripada kerapatan udara.
Garis normal
adalah garis maya yang tegak lurus pada bidang batas kedua zat.
(a) Bila cahaya merambat dari zat yang
kurang rapat ke zat yang lebih rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati
garis normal. Misalnya, cahaya yang merambat dari udara ke air
(b) Bila cahaya merambat dari zat yang
lebih rapatt ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi
garis normal. Misalnya, cahaya merambat dari kaca ke udara.
Orang yang mempunyai cacat mata
membutuhkan kacamata agar dapat melihat dengan baik. Cacat mata terjadi karena
hilangnya kelenturan lensa mata. Akibatnya, lensa mata kurang mampu
berakomodasi. Pada mata normal, bayangan benda jatuh tepat di retina.
Akan tetapi, pada mata yang cacat,
bayangan benda jatuh di depan atau di belakang retina shg benda terlihat dengan
tidak jelas (kabur).
1. Rabun Jauh (miopi) → Cacat mata berupa ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang jauh.
Pada cacat mata rabun jauh,
bayangan dari benda yg jatuh di depan retina. Agar bayangan benda itu jatuh
tepat di retina, maka digunakan kacamata berlensa cekung (negatif/minus).
2. Rabun Dekat (hipermetropi) → Cacat mata berupa ketidakmampuan mata
untuk melihat benda yang dekat.
Pada cacat mata rabun dekat,
bayangan dari benda yg jatuh di belakang retina. Agar bayangan benda itu jatuh
tepat di retina, maka digunakan kacamata berlensa cembung (positif/positif).
3. Cacat Mata Tua (presbiopi) → Cacat mata berupa ketidakmampuan mata
untuk melihat benda yang jauh dan dekat.
Cacat mata ini
dikarenakan usia lanjut dan berkurangnya daya akomodasi. Penderita ini dibantu
dengan kacamata berlensa rangkap. Bagian atas digunakan lensa cekung,
sedangkan bagian bawah digunakan lensa cembung.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ekstra NOTE :
Bagaimana pelangi terbentuk?
Cahaya yang terpancar matahari berwarna putih. Ketika cahaya
mengenai air, warna cahaya tampak bukan putih lagi. Cahaya putih telah
mengalami pembiasan dan terurai menjadi bermacam-macam warna, yaitu merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan unggu. Warna-warna cahaya yang membentuk
cahaya putih itu disebut spektrum. Tetesan
hujan membiaskan cahaya matahari sehingga warna putih cahaya matahari terurai
menjadi spektrum yang menyerupai pita-pita warna yang disebut pelangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar