Balok demi balok telah ku susun
Satu demi satu telah ku tata
Namun apa gunanya kususun
Jika pada akhirnya runtuh tak tersisa
Hari demi hari telah ku lewati
Menit demi menit telah ku jalani
Namun apa gunanya waktu yang ku
lewati
Jika pada akhirnya waktu tak berpihak
pada diri ini
Kini hidupku bagai sebatang bunga
yang mekar
Sebatang bunga yang suatu saat akan
layu juga
Bukan karena setitik air yang menusuk
akar
Namun karena takdir yang menjerat
hidupnya
Curahan hati ini tak akan pernah
pudar
Meskipun terhalang oleh batu petuah
yang mengakar
Takdir yang ku dapat tak akan pernah
pudar
Meskipun ku berjalan tanpa akhir yang
benar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar