Pages

Minggu, 20 Mei 2012

Identifikasi Asam Basa & Penentuan pH Larutan


1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus
 
[gabung.gif]
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus,yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah
Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa berwarna biru.
b. Lakmus biru
Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna. 

2. Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Netral Menggunakan Indikator Alami

Percobaan yang dapat kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.

 [indikator+alami.jpg]
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.

Menentukan pH Suatu Larutan
Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indikator, dan pH meter.

a. Indikator Universal
 http://jenggaluchemistry.files.wordpress.com/2011/02/indikator-universal3.jpg
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.

b. Indikator Kertas (Indikator Stick)
 http://jenggaluchemistry.files.wordpress.com/2011/02/indikator-universal2.jpg
Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
c. Larutan Indikator

Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10.
 http://jenggaluchemistry.files.wordpress.com/2011/02/metil.jpg
d. pH Meter
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbVTRxY7oGJHNoHzJL3VFiEWQJmkwwBJYSwfK8Wj9TbT1RLdSmeq98Tj5qF8qjODHlG1fXC98WKcSM_C0t34BBjpH2Mm0PFwXi4c4N3e0hxxjWwTD2wG-uQupHS7v5N9SsUfNyieYUxe4/s1600/PH+Meter.jpg
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar