Huntington
dan
Nelson
menemukan 5 bentuk kegiatan utama
yang
dipraktikan dalam partisipasi politik :
Kegiatan Pemilihan
Kegiatan
pemilihan mencakup memberikan suara, sumbangan-sumbangan untuk kampanye,
bekerja dalam suatu pemilihan, mencari dukungan bagi seorang calon, atau setiap
tindakan yang bertujuan mempengaruhi hasil proses pemilihan.
Lobbying
Mencakup upaya –upaya perorangan
atau kelompok untuk menghubungi penjabat-penjabat pemerintah dan pemimpin
–pemimpin politik ,dengan maksud mempengaruhi keputusan-keputusan mereka
mengenai persoalan-persoalan yang menyangkut sejumlah besar orang
Kegiatan
Organisasi
Menyangkut
partisipasi sebagai anggota atau penjabat dalam suatu organisasi yang tujuan
utamanya adalah mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah.
Mencari
Koneksi (Contacting)
Merupakan tindakan perorangan yang
ditujukan terhadap penjabat-penjabat pemerintah dan pemimpin-pemimpin politik
,dan biasanya dengan maksud memperoleh manfaat bagi hanya satu atau segelintir
orang
Tindakan
Kekerasan (Violence)
Sebagai
upaya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah dengan jalan
menimbulkan kerugian fisik terhadap orang-orang atau harta benda. Kekerasan
dapat ditujukan untuk mengubah pimpinan politik (kudeta, pembunuhan),
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah atau mengubah seluruh sistem
politik (revolusi).
Milbrarth M.L. Goel
mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik individual:
Budaya Politik yang Sesuai
Contoh
budaya politik yang sesuai dengan semangat pembangunan politik bangsa adalah
Oposisi Loyal dalam Pemerintahan.
Oposisi
Loyal merupakan cara efektif untuk membangun check dan balance
dalam dinamika perpolitikan terkait dengan upaya mengelola pemerintahan.
Budaya Politik yang Bertentangan
Contoh
budaya politik yang bertentangan dengan semangat pembangunan adalah KKN yang meliputi kolusi,korupsi seta nepotisme.
–Kolusi :
Merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara
tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan
pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya
menjadi lancar
–Korupsi
: Penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi
–Nepotisme
: Memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan
kemampuannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar