Pembuatan Nutrisi Pakan Ternak dan Pupuk

Selasa, 01 Juli 2014

Pembuatan Nutrisi Pakan Ternak dan Pupuk

Input

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses ini adalah
1.       Satu botol mikroba
2.       Alat pemotong atau crusher, yaitu alat penggiling yang di dalamnya terdapat pisau sebagai pemotong daun
3.       Rumput dan daun pisang
4.       Pengaduk (sendok)
5.       Dua liter Air
6.       Gula
7.       Tetes tebu
8.       Wadah yang memiliki tutup rapat
9.       Penyaring

10.   Air kelapa

Proses Pembuatan Nutrisi Pakan Ternak
1.    Proses yang pertama adalah proses pemotong rumput atau daun pisang (salah satu contoh tanaman yang digunakan untuk pakan ternak). Pemotong  ini dilakukan dengan alat crusher, yaitu alat pemotong  yang di dalamnya terdapat pisau sebagai pemotong daun.
2.     Tahap yang kedua, memasukan hasil potongan tadi kedalam wadah yang telah disiapkan.
3.    Kemudian mencampurkan potongan tadi dengan 2 tutup botol mikroba yang terdiri dari lactobacillus sp., azotabakter  sp., rhizobium sp., selulotik sp., dan pseudomonas sp. dengan air 20 liter. Lalu tidak lupa juga mencampurkan 5 sendok gula dan 5 tutup botol tetes tebu. Lalu diaduk.
4.     Kemudian ditutup dengan rapat lalu didiamkan. Tujuannya agar udara tidak dapat masuk dan mikrobanya dapat terserap sempurna pada dedaunannya.
Persyaratan waktu pendiaman:
-        Jika dipergunakan untuk pakan ternak padat, diperlukan waktu 4 jam sampai 2 hari
-        Jika dipergunakan untuk pakan ternak cair, diperlukan waktu 7 hari atau lebih
5.     Setelah itu, disaring mengunakan alat penyaring agar dapat memisahkan antara hasil padatan dan cairan.
6.     Hasil yang berupa padatan tersebut ditiriskan.
7.    Tahap yang terakhir pencampuran antara hasil penyaringan yang berupa padatan dengan makanan pokok ternak, seperti dedek.
Proses Pembuatan Pupuk
1.    Sama halnya dengan proses pembuatan pupuk. Proses yang pertama adalah proses pemotong rumput atau daun pisang. Pemotong  ini dilakukan dengan alat crusher, yaitu alat pemotong  yang di dalamnya terdapat pisau sebagai pemotong daun.
2.    Tahap yang kedua, memasukan hasil potongan tadi kedalam wadah yang telah disiapkan, seperti pada gambar 1.
3.   Kemudian mencampurkan potongan tadi dengan 2 tutup botol mikroba dengan air 20 liter ditambah air kelapa (lebih banya lebih baik). Lalu tidak lupa juga mencampurkan 5 sendok gula dan 5 tutup botol tetes tebu. Lalu diaduk.
Catatan : Jangan terlalu banyak menggunakan air karena dapat menyebabkan waktu dalam fase pendiaman lebih lama.
4.     Kemudian ditutup dengan rapat lalu didiamkan. Tujuannya agar udara tidak dapat masuk dan mikrobanya dapat terserap sempurna pada dedaunannya.
Persyaratan waktu pendiaman:
-        Jika dipergunakan untuk pakan ternak padat, diperlukan waktu 4 jam sampai 2 hari
-        Jika dipergunakan untuk pakan ternak cair, diperlukan waktu 7 hari atau lebih

5.      Setelah itu, disaring agar dapat memisahkan antara hasil padatan dan cairan.



Output
   Dari fermentasi mikroba ini, proses pembuatan nutrisi pakan ternak mengasilkan padatan dan cairan. Padatan tersebut berupa irisan dedaunan. Padatan ini pula yang akan dicampur dengan makanan tenak. Kandungan di dalamnya juga dapat meningkatkan nutrisi dari  pakan ternak itu sendiri.
     Dampak yang ditimbulkan dari pembuatan nutrisi pakan ternak ini adalah

Positif:
-        Dapat dijadikan sebagai nutrisi tambahan untuk pakan ternak
-        Proses pembuatannya murah
-        Ternak mendapatkan nutrisi lebih banyak
-        Menghemat biaya pembelian makanan pokok ternak

-        Tidak menimbulkan limbah karena semua hasil dari pembuatan nutrisi pakan ternak ini digunakan
Negatif:
-               Menimbulkan bau yang tidak sedap (pencemaran udara)

      Sedangkan dalam proses pembuatan pupuk, menghasilkan gas, padatan dan cairan. Padatan disini dapat dijadikan pupuk kompos, sedangkan cairan disini dapat dijadikan POC (Pupuk Organik Cair). Disini juga menghasilkan gas dari proses pendiaman.
Positif:
-        Dapat dijadikan sebagai pupuk kompos dan pupuk organik cair
-        Dapat dijadikan sebagai gas
-        Proses pembuatannya murah
-        Tumbuhan lebih subur
-        Tidak menimbulkan limbah karena semua hasil dari pembuatan nutrisi pakan ternak ini digunakan
Negatif:

-        Menimbulkan bau yang tidak sedap (pencemaran udara)

AWAS PERGAULAN BEBAS!!!

Jumat, 16 Mei 2014


Dari segala macam permasalahan remaja banyak diantara menimbulkan dampak bagi para korban. Salah satunya adalah kenalakan remaja dalam pergaulan bebas. Dampak kenakalan remaja yang paling terlihat adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas. Menyeret remaja pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat. Tidak dipungkiri jika jumlah penderita HIV/AIDS, terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah. Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA atau SMP saja, namun sudah merambat sampai ke anak SD. 

Seperti yang pernah dilansir suaramerdeka.com, bahwa dalam sebuah desa tepatnya di Kabupaten Temanggung setidaknya ada dua anak perempuan yang masih berstatus pelajar SD di satu desa di kabupaten setempat, yang melakukan hubungan seks bebas saat pacaran, kemudian hamil. Anak-anak SD sekarang, meski umurnya baru belasan tahun dan duduk di kelas V atau VI, namun kondisi fisiknya memang ada yang seperti remaja, dan organ-organ reproduksinya pun sudah berfungsi. Karena itu, tak mengherankan, jika kemudian mengalami kehamilan setelah berhubungan badan. Sedangkan pasangan yang mengahamili mereka adalah pacarnya sendiri, pelajar dari sebuah SMP. Dari hasil temuan tersebut, diungkap pula 7,5% pelajar SD, 65% pelajar SMP dan 80% pelajar SMA atau sederajat, ternyata pernah melakukan hubungan seks.
Fenomena buruknya pendidikan moral negeri ini tercermin dari kejadian di atas. Oleh karena itu jika tidak secepatnya di  atasi,akibat pergaulan bebas ini akan sangat membawa dampak negatif dan efek yang buruk bagi perkembangan zaman.
Awal mula seorang remaja bias terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah dikarenakan bergaulan yang salah dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti harus memilih milih dalam bergaul, boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas ataupun harus menggunakan obat-obatan terlarang, dan semua hal yang melanggar hukum. Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Tidak hanya itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Yang pertama adala agama. Jika seorang remaja kekurangan pengetahuan akan agam, maka imannya akan mudah goyah seiring berjalannya waktu. Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang kuat, pasti tidak akan mudah terpegaruh dan terjerumus ke dalam hal-hal negatif. Karena secara langsung pasti akan langsung memikirkan dampak apa yang akan terjadi ke depannya atau di kemudian hari.
Yang kedua adalah faktor lingkungan. Seperti orangtua, teman maupun tetangga. Dalam faktor ini tidak sedikit remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas di karenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home. Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin di bilang “gaul”.
Yang ketiga adalah perubahan zaman. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah diakses oleh semua umur yang menyediakan tayangan yang seharusnya hanya ditayangkan khusus orang dewasa. Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi dorongan para remaja untuk melihatnya. Setelah melihat, otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba, hal yang baru dia lihat.
Namun dari semua itu, krmbali pada diri sendiri, apakah ingin menjadi apa. Tetapi yang pasti jauhi pergaulan bebas dan hal negatife lainnya. Seorang remaja harus bisa menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut. Maka dari itu, mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa adalah jalan yang terbaik untuk mempertebal keimanan, sebagai pedoman hidup umat manusia.

Keseimbangan Pendapatan Nasional 4 Sektor (TERBUKA)

Senin, 24 Maret 2014
Perekonomian terbuka (perekonomian empat sektor) merupakan suatu sistem perekonomian yang melibatkan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia.


Dalama perekonomian empat sektor sendiri memiliki empat sektor, yaitu
1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri maupun keluarga. Dalam sektor rumah tangga memiliki faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa. Faktor-faktor produksi tersebut adalah

a. Tenaga kerja atau sumber daya manusia. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang berupa kegiatan jasmani maupun rohani yang ikut berperan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang maupun jasa.
b. Sumber daya fisik atau sumber daya alam. Faktor produksi yang langsung dari alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Modal. Modal disini tak hanya berupa modal uang tetapi juga berupa modal barang atau hasil dari produksi yang digunakan untuk diproduksi lebih lanjut.
d. Kewirausahaan. Kewirausahaan juga merupakan salah satu faktor produksi karena kewirausahaan sendiri merupakan keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk. Jadi tanpa ada kewirausahaan, faktor produksi tidak bisa berjalan.


2.Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Kegiatan yang dilakukan adalah membeli faktor-faktor produksi, membayar pajak kepada pemerintah, dan menjual barang-barang yang telah dihasilkan.

3.Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan. Fungsi utamanya adalah menyediakan barang publik. Untuk menjalankan fungsinya tersebut pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan dan pengeluaran-pengeluaran dari sektor rumah tangga. Oleh karena itu, pemerintah harus menarik pajak dari sektor rumah tangga  dan sektor perusahaan.

4.Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor dan impor. Ekspor merupakan aliran pendapatan dari sektor luar negeri ke perekonomian dalam negeri,  sedangkan impor merupakan aliran pengeluaran dari perekonomian dalam negeri ke sektor luar negeri.



Alur Perekonomian Empat Sektor

PERUSAHAAN
1)   Hubungan dengan Rumah Tangga
     Perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi atau dibeli oleh masyarakat / rumah tangga. Lalu perusahaan mendapatkan penghasilan dari penjualan produknya.
2)    Hubungan dengan Pemerintah
      Dalam hubungan ini, perusahaan diwajibkan membayar pajak kepada pemerintah. Kemudian dihubungan ini pula, perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah. 
3)    Hubungan dengan Luar Negeri
    Perusahaan mengimpor produk barang maupun jasa dari luar negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut luar negeri mendapatkan laba/devisa.

Rumah Tangga
1) Hubungan dengan Perusahaan
o Faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga tersebut akan dijual dan dibeli (konsumsi) oleh sektor perusahaan.
o Kemudian dari penjualan tersebut, rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri atas sewa, bunga, upah dan upah, dan keuntungan/laba yang berasal dari sektor perusahaan.
o Hasil dari penjualan tersebut juga dapat ditabung atau disimpan, untuk memperoleh bunga yang berasal dari lembaga keuangan yang sebelumnya meminjamkan untuk menanam modal di suatu perusahaan.
2) Hubungan dengan Pemerintah
Rumah tangga menyetorkan pajak kepada pemerintah dan rumah tangga menerima gaji dan upah yang merupakan penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak). 
3) Hubungan dengan Luar Negeri
Rumah tangga mengimpor barang dan jasa ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dari penjualan tersebut rumah tangga telah meningkatkan devisa negara.


Pemerintah
1)   Hubungan dengan Rumah Tangga
o Pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk membangun negara.
o Untuk pegawai-pegawai negeri maupun pemerintahan akan mendapat gaji atau upah yang berasal dari pemerintah.
2)   Hubungan dengan Perusahaan
o Pemerintah mendapatkan pajak dari perusahaan.
o Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.

Luar Negeri
1) Hubungan dengan Rumah Tangga
Negara-negara lain menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga, dari pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri, sehingga dari transaksi jual beli tersebut negara mendapatkan laba/keuntungan/devisa.
2) Hubungan dengan Perusahaan
Dunia internasional (negara lain) mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu laba/devisa yang berasal dari luar negeri.


 
Pengeluaran Agregat Atau Aggregat Expenditure (AE) Perekonomian Empat Sektor

 
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Cdn)
Pengeluaran rumah tangga yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga dalam perekonomian tergantung kepada pendapatan yang diterima mereka.
Keynes juga menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan diposabel saat ini (current diposable income). Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan diposabel.
                  C = a + bYd        Ket :     C  =  konsumsi
a =  konsumsi otonomus
b =  marginal propensity to consume (MPC)
Yd =  pendapatan diposable
0 < b < 1 Investasi perusahaan (I)
Kita juga dapat mengatakan setiap tambahan penghasilan disposabel akan dialokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan. Besarnya tambahan pendapatan disposabel  yang menjadi tambahan tabungan disebut kecenderungan menabung marginal (Marginal Propensity to Save/MPS). Sedangkan rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan disposabel disebut kecenderungan menabung rata-rata (Avarage Propensity to Save/APS).


Pengeluaran Investasi (I)
Istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Fungsi investasi dapat ditulis sebagai berikut:
I = I0  (I0 > 0)
Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi (I0). Investasi otonom tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam pendapatan nasional maupun tingkat bunga. Jadi, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Investasi terpengaruh adalah investasi yang didorong oleh adanya perubahan pendapatan nasional. Jika pendapatan nasional naik investasi juga akan naik, jika pendapat nasional turun maka investasi juga menurun. Peningkatan pendapatan nasional diikuti kenaikan investasi karena kenaikan pendapatan nasional akan membawa serta kenaikan konsumsi, sehingga produksi dan investasi juga bertambah.


Pengeluaran Pemerintah (G)
Pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa (government purchases of goods and services) mencakup berbagai pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah tingkat I dan II.
Pengeluaran pemerintah (government expenditure, G) dianggap sebagai perubahan eksogen, yang berarti nilainya ditentukan oleh faktor di luar model, dan fungsi pengeluaran  pemerintah dapat ditulis sebagai berikut
G = G0

Hal ini berarti bahwa tingkat pengeluaran pemerintah konstan sampai ada tindakan dari pemerintah untuk mengubahnya. Dengan pengeluaran pemerintah pada sumbu vertikal dan pendapatan pada sumbu horisontal, maka fungsi pengeluaran pemerintah adalah sejajar dengan sumbu pendapatan pada tingkat pengeluaran pemerintah sebesar G0. Jadi, tingkat pengeluaran pemerintah (G) adalah independen terhadap tingkat pendapatan (Y), dan secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut.

Ekspor bersih (X-M)

Ekspor (X)
“Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula, dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional”.
“Namun sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspor”.
   Apabila pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu meningkat, atau besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan, meskipun pendapatan nasional tetap besarnya.
   Besarnya kecilnya ekspor tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah.

 
Impor (M)
Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang  mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu Negara adalah kemampuan membayar (daya beli) negara tersebut terhadap barang impor.
Makin tinggi kemampuan membayar (daya beli-nya) maka tinggi pula impor yang dapat dilakukannya. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya.  Maka tinggi rendahnya impor Negara tersebut, juga ditentukan oleh besar kecilnya pendapatan nasionalnya.
Makin tinggi pendapatan  nasional, makin besar pula impor yang dapat dilakukan oleh Negara tersebut




Konsep Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor

Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka adalah :
Y = C + I + G + (X – M)    dan    I + G + X = S + T + M
Ket
Y = Tingkat Pendapatan                     S  = Tabungan
C = Konsumsi                                   T = Pajak
I  = Investasi                                     G = Peng Pemerintah
X = Expor                                        M = Impor

Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana:
1.    Penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat

Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjualbelikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan barang :
a. Yang diproduksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
b.  Yang diimpor dari luar negeri
Dengan demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat atau AS terdiri dari pendapatan nasional (Y) dan impor (M). Dalam formula:
AS=Y+M
Sementara itu, diketahui bahwa Pengeluaran Agregat (AE) meliputi lima komponen berikut :
1.         Pengeluaran rumah tangga atas pembelian barang produksi dalam negeri (Cdn)
2.         Investasi swasta (I)
3.         Pengeluaran pemerintah(G)
4.         Ekspor (X)
5.         Pengeluaran atas impor (I)

Kelima komponen tersebut jika dijadikan persamaan, maka:
AE = Cdn + I + G + X + M
Dari persamaan diatas juga ditunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran barang dalam negeri dan pengeluaran ke atas barang impor. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku persamaan berikut :
C = Cdn + M
Berdasarkan persamaan diatas, persamaan AE boleh disederhanakan menjadi:
AE = Cdn + I + G + X + M .................... (1)
C = Cdn + M
M = C - Cdn ............................................. (2)
AE = Cdn + I + G + X + (C - Cdn)............ (1) & (2)
AE = C + I + G + X
Keseimbangan pendapatan nasional bisa dicapai apabila  AS=AE , maka
AS=AE
Y + M =  C + I + G + X
atau
Y = C + I + G + (X-M)

Maka diperoleh persamaan:
Y = C + I + G + (X-M)
 


2.    Suntikan sama dengan bocoran



Berdasarkan aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka, diperoleh persamaan pendapatan disposebel (pendapatan murni) yaitu pendapatan semula dikurangi pajak (T):
Yd = Y – T
Yd = Y – (Pajak Perusahaan + Pajak Individu)

Seterusnya, pendapatan disposebel digunakan untuk kepentingan
                                       i.     Konsumsi barang buatan dalam negeri dan impor
  C = Cdn + M
                                     ii.     Ditabung (S)
Berdasarkan kepada ( i ) dan ( ii ) maka Yd = C + S. Oleh karena Yd = Y – T. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku persamaan berikut :
Y – T = C + S
Y = C + S + T

Kemudian diperoleh persamaan ke-2 dilihat dari pendekatan suntikan dan bocoran dalam perekonomian terbuka
Y = C + S + T






Diperoleh persamaan akhir dari kedua pendekatan dalam menentukan pendapatan nasional yaitu pendekatan pertama : Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka dan pendekatan kedua : Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka.
C + I + G + (X-M) = C + S + T
I + G + X = S + T + M








DAFTAR REFERENSI 
6)      Sadik, Jakfar.Pengantar Teori Ekonomi Makro
7)      Putong, Iskandar.Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.Jakarta:Ghalia Indonesia
8)      Sukirno, Sadono.Makroekonomi Teori Pengantar.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada