Laporan Praktikum

Jumat, 21 September 2012

Judul                          : Pengaruh Enzim Katalase
Tujuan                       : Mengetahui pH dan suhu pada enzim Katalase
Landasan Teori         :
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), yang merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Namun Hidrogen Peroksida juga dapat dinetralkan. Hidrogen peroksida (H2O2) dikumpulkan di dalam peroksisom, kemudian didegradasi oleh katalase. Katalase mendegradasi hidrogen peroksida menjadi air (H2O) dan oksigen (O) dengan reaksi sebagai berikut.
H2O " H2O + O2
Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
  1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
  1. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
  1. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.  Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada.  Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
  1. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu.  Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.

Rumusan Masalah    : Apa pengaruh pH dan suhu terhadap enzim katalase?
Hipotesis                     :
Jika enzim  katalase diberi pH dan suhu yang berbeda maka enzim tersebut akan terganggu.
Variabel                     :
      a)      Variabel bebas             : Perlakuan terhadap ekstrak hati dan jantung
      b)      Variabel kontrol          : Banyaknya cairan H2O2, NaOH, dan HCl
      c)      Variabel terikat            : Munculnya gelembung dan nyala api.

Alat dan Bahan         :

Alat     :
      1.      10 Tabung reaksi
      2.      Rak tabung reaksi
      3.      Spiritus
      4.      Kaki tiga
      5.  5 Pipet tetes
      6.      2 Gelas ukur
      7.      2 Lidi
      8.      Korek api
      9.      Mortal dan alu
      10.  Penjepit tabung

Bahan  :
1.      Ekstrak hati segar
2.      Ekstrak jantung
3.      5 mL H2O2 9 peroksida
4.      5 mL HCl
5.      5 mL NaOH
  
Langkah Kerja                      :
     1.      Menyiapkan alat dan bahan
     2.      Mengisi masing-masing tabung A, B, C dan D dengan 1 ml ekstrak hati
a.       Menambahkan tabung A dengan 2 ml H2O2.
b.      Menambahkan tabung B dengan 5 tetes HCl dan 2 ml H2O2.
c.       Menambahkan tabung C dengan 5 tetes NaOH dan 2 ml H2O2.
d.      Untuk tabung D dipanaskan terlebih dahulu kemudian ditambah 2 ml H2O2.
     3.      Menutup tabung reaksi A, B, C, dan D dengan ibu jari (jempol tangan)
     4.      Membakar lidi, lalu memasukkan bara api ke dalam tabung reaksi kemudian ditutup kembali.
     5.      Mengamati dan mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
6.      Mengulangi langkah 1-4 namun dengan mengganti ekstrak hati dengan ekstrak jantung.

Tabel Pengamatan    :
NO
Perlakuan
Gelembung gas
Bara api (menyala)
No
Perlakuan
Gelembung gas
Bara api (menyala)
1
Ekstrak hati + H2O2
++++
Menyala banyak
1
Ekstrak jantung + H2O2
++
Membara
2
Ekstrak hati +HCL + H2O2
+++
Membara sedikit
2
Ekstrak jantung +HCL + H2O2
+
Membara
3
Ekstrak hati NaOH + H2O2
+++
Membara sedikit
3
Ekstrak jantung NaOH + H2O2
+
Membara
4
Ekstrak hati panas + H2O2
+
Membara sedikit
4
Ekstrak jantung KOH + H2O2
+
Tidak Membara / Menyala
Keterangan :
+++++ : Banyak Gelembung
+++     : Cukup banyak Gelembung
++        : Sedikit Gelembung
+          : Sedikit sekali Gelembung
-           : Tidak ada Gelembung

Analisi Data
      1.      Ekstrak hati
    1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O­2).
b.      Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Saat ekstrak diberi HCl dan ditambah H2O2, terjadi gelembung-gelembung udara cukup banyak. Namun pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, tidak timbul nyala api, tapi sedikit membara. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
c.       Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Saat ekstrak diberi NaOH dan ditambah H2O2, terjadi gelembung-gelembung udara yang cukup banyak. Sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, tidak timbul nyala api, tapi sedikit membara. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu basa.
d.      Ekstrak dipanaskan dan ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata timbul gelembung udara tapi sangat sedikit dan saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api, tapi sedikit membara.  Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

      2.      Ekstrak Jantung
    1. Ekstrak Jantung ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak ditambah H2O2, timbul sedikit gelembung udara dan saat lidi yang membara dimasukkan ke dalam ekstrak ternyata tidak terdapat nyala api namun Cuma membara
b.      Ekstrak Jantung ditambah HCl dan H2O2
Saat ekstrak ditambahkan HCl lalu di masukkan H2O2 ternyata menimbulkan sangat sedikit gelembung dan setelah itu dimasukkan lidi yang membara ke dalamnya namun tidak ada nyala api dan hanya membara.
c.       Ekstrak Jantung ditambah NaOH dan H2O2
Ekstrak yang ditambahkan NaOH dan setelah itu ditambahkan dengan H2O2 tidak terlalu menimbulkan gelembung-gelembung dan ketika dimasukkan lidi ke dalamnya tidak ada nyala api tetapi hanya membara.
d.      Ekstrak Jantung dipanaskan dan ditambah H2O2
Ekstrak yang dipanaskan sampai mendidih lalu ditambahkan dengan H2O2 tidak dapat menimbulkan banyak gelembung-gelembung namun cuma mengakibatkan sedikit gelembung. Setelah itu dimasukkan lidi yang membara namun tidak menimbulkan nyala api atau bahkan tidak menimbulkan bara.

Kesimpulan
1.      Pengaruh enzim  katalase terhadap H2O2 adalah berperan dalam penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O2 dan O2.
2.      Enzim katalase dapat bekerja dengan baik pada pH 7 jadi kalau pH dibawah 7(asam) enzim katalase tidak bisa bekerja secara optimal ataupun pH di atas 7 (basa).
3.       Jika pada suhu tinggi dan terlalu rendah enzim katalase akan rusak.

Daftar Pustaka
-          Aryulina, Diah, dkk.2007. Biologi 3. Jakarta : Erlangga.

LISTRIK DINAMIS ELECTRODYNAMICS

Sabtu, 15 September 2012

Kuat Arus Listrik (Electric Current strength)
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir tiap detik.
Secara matematis di rumuskan:



Hambatan dan Hukum Ohm

1. Hambatan Penghantar (Resistance of subtance)



2. Hukum Ohm (Ohm’s Law)



   Grafik tegangan-arus pada rangkaian hukum Ohm 



Rangkaian Hambatan Seri sebagai Pembagi Tegangan
>Rangkain





Rangkaian Hambatan Paralel sebagai Pembagi Arus
>Rangkaian



Pembagian arus




Hukum Kirchhoff
Hukum I Kirchhoff
   Pada suatu titik simpul berlaku Hukum I Kirchhoff yaitu:
   “Jumlah arus yang masuk titik simpul (percabangan) sama dengan jumlah arus yang keluar”





Hukum II Kirchhoff
   Pada suatu rangkaian tertutup (loop) berlaku Hukum II Kirchhoff yaitu: