LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Sabtu, 29 Desember 2012
MENGUJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN 


I. Tujuan kegiatan
·        Kita dapat mengamati gejala-gejala hantaran melalui larutan.
·        Kita dapat membedakan larutan Elektrolit dan non Elektrolit .
·        Kita dapat membedakan larutan yang termasuk elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

II. Gejala
1. Gejala yang memulai hantaran listrik melalui larutan adalah nyala lampu dan                  gelombang.
2. elektrolit dan non elektrolit.
Larutan dikatan elektrolit apabila larutan tersebut dapat menghasilkan nyala lampu atau gelembung sebaliknya apabila larutan tidak dapat menghasilkan nyala lampu atau gelembung maka larutan non elektrolit.

III. Dasar teori
Elektrolit lemah dan Elektrolit kuat apabila sebuah larutan dapat menghasilkan nyala lampu maka larutan tersebut dikatan elektrolit kuat dan jika sebuah larutan tidak dapat menghasilkan nyala lampu maka larutan tersebut dikatan elektrolit lemah.

IV. Alat          :
1.     Power supply.
2.     Kabel.
3.     Gelas ukur.
4.     Kita uji elektrolit.
V. Bahan       :
1.     Larutan garam dapur (NaCl) secukupnya.
2.     Larutan asam cuka (CH3COOH) secukupnya.
3.     Larutan asam klorida (HCL) secukupnya.
4.     Larutan natrium hidroksida (NaOH) secukupnya.
5.     Larutan gula (C12H22O11) secukupnya.
6.     Air sumur/kran (H2O) secukupnya.

VI. Prosedur percobaan
1.     Bersihkan semua peralatan yang akan digunakan dan keringkan !
2.     Masukan larutan garam dapur (NaCl) secukupnya kedalam gelas kimia yang bersih dan kering.
3.     Ujilah daya hantar listriknya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan.
4.     Amati perubahan yang terjadi dan apakah lampu menyala ?
5.     Bersihkan dulu elektroda dengan air dan keringkan !
6.     Dengan cara yang sama ujilah larutan lain yang tersedia !

Catatan : setiap mengganti larutan, elektroda harus dibersihkan dengan air dan di                               keringkan terlebih dahulu.

VII. Tabel pengamatan
No
Larutan
Nyala lampu
Gelombang udara
1
Larutan garam dapur (NaCl)
Terang
Banyak
2
Larutan asam cuka (CH3COOH)
Redup
Sedikit
3
Larutan asam klorida (HCl)
Terang
Banyak
4
Larutan natrium hidroksida (NaOH)
Terang
Banyak
5
Larutan gula (C12H22O11)
Tidak
Tidak
6
Air sumur (H2O)
Tidak
Sedikit
7
Larutan ammonia (NH3)
Tidak
Banyak
8
Alkohol
Tidak
Tidak
9
H2SO4
Terang
Sedikit

VIII. Soal / Bahan diskusi.
1.     Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
Jawab: Nyala lampu dan gelembung.

2.     Kelompokan bahan-bahan yang di uji ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit !
            Jawab :-Elektrolit   : NaCl, HCl, NaOH, H2O, NH3, H2SO4, CH3COOH
                         -Non Elektrolit : Alkohol, C12H22O11

3.     Kelompokan bahan-bahan yang diuji kedalam elektrolit kuat (lampu menyala) dan elektrolit lemah (tidak menyala, tetapi menghasilkan sedikit gelembung) !
Jawab:
-Elektrolit kuat : NaCl, HCL, NaOH, H2O, NH3, H2SO4, CH3COOH.
-Elektrolit lemah : H2O, C12H22O11.

4.     Diantara larutan elektrolit itu, larutan manakah yang zat terlarutnya tergolong :
Jawab:
a. Senyawa ion        : NaCl, HCL, NaOH
b. senyawa kovalen: CH3COOH, H2O, NH3, H2SO4

5.    Apakah penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
Jawab : 
Adanya zat yang membentuk ion+ dan ion-.

6.   Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan:
            a. NaCl(aq)               => Na+(aq) + Cl-(aq)
            b. CH3COOH(aq)    => H+(aq) + CH3OOH-
            c. HCl(aq)                  => H+(aq) + Cl(aq)
            d.NaOH(aq)               => Na+(aq) + OH-(aq)
            e.H2SO4(aq)             =>2H+(aq)+ SO42-(aq)
            f. H2O                        => 2H+(aq) + O2-(aq)
            g. NH3                       => N3-+3H-    


Perbedaan dan Kesamaan Batik TULIS dan Batik CAP

Jumat, 28 Desember 2012

Perbedaan batik tulis dan batik cap bisa dilihat dari beberapa hal sbb:

Batik Tulis
  1. Dikerjakan dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki ujung berupa saluran/pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain.
  2. Bentuk gambar/desain pada batik tulis tidak ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak bisa lebih luwes dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan dengan batik cap.
  3. Gambar batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain nampak lebih rata (tembus bolak-balik) khusus bagi batik tulis yang halus.
  4. Warna dasar kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif (batik tulis putihan/tembokan).
  5. Setiap potongan gambar (ragam hias) yang diulang pada lembar kain biasanya tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan batik cap yang kemungkinannya bisa sama persis antara gambar yang satu dengan gambar lainnya.
  6. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik tulis relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.
  7. Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah Harga jual batik tulis relatif lebih mahal, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah dan unik.

 

Batik Cap
  1. Dikerjakan dengan menggunakan cap (alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki)
  2. Bentuk gambar/desain pada batik cap selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak berulang dengan bentuk yang sama, dengan ukuran garis motif relatif lebih besar dibandingkan dengan batik tulis.
  3. Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.
  4. Warna dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada goresan motifnya. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan pada bagian dasar motif yang lebih rumit seperti halnya yang biasa dilakukan pada proses batik tulis. Korelasinya yaitu dengan mengejar harga jual yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap berkisar 1 hingga 3 minggu.
  5. Untuk membuat batik cap yang beragam motif, maka diperlukan banyak cap. Sementara harga cap batik relatif lebih mahal dari canting. Sehingga dari sisi modal awal batik cap relatif lebih mahal.
  6. Jangka waktu pemakaian cap batik dalam kondisi yang baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakainnya hampir tidak terbatas.
  7. Harga jual batik cap relatif lebih murah dibandingkan dengan batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak dan miliki kesamaan satu dan lainnya tidak unik, tidak istimewa dan kurang eksklusif.
 

Disamping adanya perbedaan dari sisi visual antara batik tulis dan batik cap, namun dari sisi produksi ada beberapa kesamaan yang harus dilalui dalam pengerjaan keduanya. Diantaranya adalah sbb:
  • Keduanya sama-sama bisa dikatakan kain batik, dikarenakan dikerjakan dengan menggunakan bahan lilin sebagai media perintang warna.
  • Dikerjakan hampir oleh tangan manusia untuk membuat gambar dan proses pengerjaan buka tutup warnanya.
  • Bahan yang digunakannya juga sama berupa bahan dasar kain yang berwarna putih, dan tidak harus dibedakan jenis bahan dasar benangnya (katun atau sutra) atau bentuk tenunannya.
  • Penggunaan bahan-bahan pewarna serta memproses warnanya sama, tidak ada perbedaan anatara batik tulis dan batik cap.
  • Cara menentukan lay-out atau patron dan juga bentuk-bentuk motif boleh sama diantara keduanya. Sehingga ketika keduanya dijahit untuk dibuat busana tidak ada perbedaan bagi perancang busana atau penjahitnya. Yang membedakan hanya kualitas gambarnya saja.
  • Cara merawat kain batik (menyimpan, menyuci dan menggunakannya) sama sekali tidak ada perbedaan.
  • Untuk membuat keduanya diperlukan gambar awal atau sket dasar untuk memudahkan dan mengetahui bentuk motif yang akan terjadi

Radiasi Benda Hitam

RADIASI BENDA HITAM
Menurut Ludwig Boltzmann banyaknya kalor (Q) yang dipancarkan oleh benda selama selang waktu 1 detik, di rumuskan:







Pergeseran Wien
  Pergeseran Wien memberikan gambaran hubungan antara panjang gelombang suhu mutlak radiasi.
  Secara matematis dirumuskan:







Teori kuantum Planck
  menurut Planck:”cahaya dipancarkan berupa paket-paket energi yang disebut foton dan tiap foton memiliki energi (E) sebesar:










EFEK FOTO LISTRIK

Efek foto listrik adalah gejala terlepasnya elektron dari permukaan benda (misal:logam) yang disebabkan adanya foton (GEM).  



Grafik hubungan energi kinetik elektron Ek dengan frekuensi foton f






Efek Compton

Compton dapat menerangkan bahwa sinar x bersifat sebagai partikel hal ini dibuktikan melalui percobaan penembakan sinar x pada elektron, yang mengakibatkan panjang gelombang sinar x berubah dan lektron terpental




Pada tumbukan berlaku:
1. Hukum kekekalan momentum
 
oMomentum Foton (sinar x)
 
oPenambahan panjang gelombang

2. Energi foton:
  Sebagai partikel
  E = mc2
  Sebagai paket energi
  E = hf

  



vKesimpulan percobaan Compton:
1. Foton yang terhambur (setelah menumbuk elektron) mengalami perubahan:
  a. energi foton berkurang
  b. frekuensi foton lebih kecil
  c. panjang gelombang foton bertambah
2. foton memiliki momentum dan dapat bersifat sebagai partikel




vHipotesa de Broglie
  “partikel yang bergerak juga mempunyai sifat sebagai gelombang
  Gelombang suatu partikel memiliki panjang gelombang:


Tata Nama

Sabtu, 15 Desember 2012
Bilangan Oksidasi (BO)


1. BO Atom / Unsur Bebas = 0
Ag  BO Ag = 0
Cu  BO Cu = 0
O2  BO O2 = 0,  BO O = 0
Cl2  BO Cl2 = 0,  BO Cl = 0



2. BO Senyawa = 0, BO ion = muatan
AgCl     BO AgCl   = 0
CuS      BO CuS   = 0
Cu2S    BO Cu2S   = 0
Na+      BO Na+   = +1
Cu2+    BO Cu2+   = +2
NH4+   BO NH4+   = +1
Cl¯       BO Cl¯   = 1
SO42  BO SO42‾  = 2



3. Dalam senyawa, BOIA = +1, BOIIA = +2
NaCl        BO Na = +1
KOH        BO K = +1
LiH          BO Li = +1
MgCl2     BO Mg = +2
Ca(OH)2 BO Ca = +2
BaSO4    BO Ba = +2



4. Dalam senyawa,   BO H = +1
HCl          BO H = +1
H2O         BO H = +1
Ca(OH)2  BO H = +1
NH3         BO H = +1
NH4OH    BO H = +1



5. Dalam senyawa, BO O = 2
CuO         BO O = 2
KOH         BO O = 2
Ca(OH)2  BO O = 2
H2SO4     BO O = 2



6. Dalam senyawa biner dengan logam
BO VIIA = 1
CuCl2  BO Cl = 1
BO VIA = 2
CuS  BO S = 2
BO VA = 3
NH3  BO N = 3



Penamaan Senyawa Biner Ionik


Sistem STOCK :
  Logam + (BO romawi) + nonlogam_ida
Sistem akhiran :
  Logam_akhiran_o / _i + nonlogam_ida


Senyawa
STOCK
Akhiran
CuO
Tembaga (II) oksida
Kupri oksida
Cu2O
Tembaga (I) oksida
Kupro oksida
FeO
Besi (II) oksida
Ferro oksida
Fe2O3
Besi (III) oksida
Ferri oksida



Penamaan Senyawa Biner Kovalen

Sistem STOCK :
  nonlogam positip + (BO romawi) + nonlogam negatif
Sistem awalan :
  awalan sesuai jumlah atom

Senyawa
STOCK
Awalan
NO
Nitrogen (II) oksida
Nitrogen monoksida
NO2
Nitrogen (IV) oksida
Nitrogen dioksida
P2O5
Pospor (V) oksida
Dipospor pentaoksida


Penamaan Senyawa Asam Biner
Asam + hidro + nonlogam_at

ex.
HCl  = Asam hidroklorat   = Asam klorida
HBr  = Asam hidrobromat   = Asam bromida
H2S  = Asam hidrosulfurat   = Asam sulfida



Penamaan Senyawa Garam Asam
Kation + awalan_hidrogen/hidro + anion
     (awalan : mono ®tidak perlu)

Ex.
NaHCO3  = Natrium hidro karbonat
CaHPO4  = Kalsium hidro fosfat
KH2PO4  = Kalium dihidro fosfat
NaH2PO4  = Natrium dihidro fosfat



Penamaan Senyawa Garam Basa
Kation + awalan_hidroksi + anion
(awalan : mono ®  tidak perlu)
Ex.
CuOHCl  = Tembaga hidroksiklorida
CaOHCl  = Kalsium hidroksiklorida
Al(OH)2Cl  = Aluminium dihidroksiklorida



Penamaan Senyawa Garam Rangkap
Kation I + Kation II + anion + awalan_hidrat
Ex.
MgSO4 . Al2SO4 . 8 H2O  = Magnesium aluminium sulfat oktahidrat
K2SO4 . MgSO4 . 7 H2O   = Kalium magnesium sulfat heptahidrat
BaSO4 . MgSO4 . 6 H2O   = Barium magnesium sulfat heksahidrat



Penamaan Senyawa Garam Kompleks Kation
awalan_ligan+kation pusat_(BO)+anion
Ex.
Ag(NH3)4]Cl2  = tetraminaperak(II)klorida = tetraminaargentiklorida
[Ni(NH3)6]Cl2  = heksaminanikel(II)klorida
[Cr(H2O)4Cl2]Cl = tetraquadiklorokromiklorida
[Ag(NH3)2]Cl  = diaminaperak(I)klorida
[Cu(NH3)4]SO4  = tetraminatembaga(II)sulfat




Penamaan Senyawa Garam Kompleks Anion
kation+awalan_ligan+kation pusat_at_(BO)
Ex.
K3[Fe(CN)6]  = kaliumheksasianoferat(III)
K3[Cu(CN)6]  = kaliumheksasianokuprat(III)
K2[Cd(CN)4]  = kaliumtetrasianokadmiad(II)
K3[Ag(S2O3)2]  = kaliumditiosulfatoargentat(I)
K[Ag(CN)2]  = kaliumdisianoargentat(I)