Usaha ( FISIKA )

Kamis, 26 April 2012

Secara matematis  dirumuskan :
W = F · s
Keterangan:
W : usaha (J)
F   : gaya yang beraksi pada benda (N)
s   : jarak pergeseran (m)
Usaha
  •  —Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan atau kerja yang dilakukan orang atau mesin.
  •  —Pengertian usaha dalam fisika didefinisikan sebagai perkalian antara besar gaya yang menyebabkan benda berpindah dengan besar perpindahan benda yang searah dengan arah gaya tersebut.

1. Usaha yang Dilakukan Gaya Membentuk Sudut Sembarang


Berdasarkan definisi usaha maka dapat dirumuskan :
dengan a merupakan sudut apit antara arah gaya dan bidang horizontal


2. Usaha yang Bernilai Negatif

Berdasarkan persamaan
W =  F.s cos a , ketika a berada pada rentang 90° < a < 270°, usaha bernilai negatif.
Hal ini disebabkan cos  a bernilai negatif.




3. Usaha yang dilakukan gaya membentuk sudut 90o

Berdasarkan persamaan  W =  F.s cos a, jika a = 90°, maka perpindahan benda tegak lurus terhadap gaya yang bekerja pada benda. Karena nilai  cos 90° = 0, maka diperoleh W = 0. Ketika W = 0, dikatakan gaya tersebut tidak melakukan usaha. Pada kasus ini dapat diartikan bahwa
perpindahan benda bukan disebabkan oleh gaya tersebut.


4. Gaya Tidak Melakukan Usaha Jika Benda Tidak Berpindah

Orang yang mendorong tembok tidak melakukan usaha karena tembok tidak bergerak.


5. Usaha oleh Berbagai Gaya
Pada kehidupan nyata, jarang dijumpai adanya gaya tunggal yang bekerja pada benda. Misalnya,  saat  Anda berjalan. Gaya-gaya yang bekerja pada saat Anda berjalan adalah gaya berat, gaya normal, dan gaya gesekan. Bagaimanakah cara menentukan usaha yang dilakukan oleh berbagai gaya?
Untuk dapat menentukan usahanya, kita harus mengetahui besar gaya dan arahnya.


a. Masing-Masing Gaya Bekerja Serentak pada Perpindahan yang Sama

Usaha total yang dilakukan oleh beberapa gaya yang bekerja serentak dapat dihitung sebagai hasil kali resultan komponen gaya yang segaris dengan perpindahan dan besarnya perpindahan.


b. Masing-Masing Gaya Bekerja pada Perpindahan yang Berbeda
Mengingat bahwa usaha adalah besaran skalar, maka usaha yang
dilakukan oleh beberapa gaya pada perpindahan yang berbeda dapat dihitung sebagai hasil penjumlahan aljabar dari usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya secara individual. Secara matematis dapat dirumuskan :


Perhatikan usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya seperti terlihat
pada Gambar berikut!

Berdasarkan Gambar di atas, diperoleh besarnya usaha yang dilakukan
adalah:
W = W1 + W2 + W3
      =  F1.S1 cos 0o + F2.S2 cos 180o + F3.S3 cos 90o
      =   F1.S1 + (-F2.S2) + 0
      =  F1.S1 – F2.S2


6. Menghitung Usaha dengan Grafik

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya sama dengan luas daerah di bawah grafik gaya terhadap
perpindahan.







7. Usaha yang Dilakukan Oleh Gaya Berat
Anggap sebuah benda bermassa m dilepaskan dari ketinggian  h di atas permukaan bumi. Benda akan jatuh karena pengaruh gaya gravitasi. Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi adalah:
Usaha ini positif karena arah gaya dan perpindahan sama-sama ke bawah.


Sekarang kita lihat kasus di mana benda dinaikkan perlahanlahan hingga ketinggian h. Disini arah perpindahan ke atas berlawanan dengan arah gaya berat (ke bawah) sehingga usahanya negatif W = -  (m g h). Ketika benda berpindah secara horizontal gaya gravitasi tidak melakukan usaha karena arah perpindahan tegak lurus arah gaya.
Berdasarkan ketiga hal tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :
ØJika benda berpindah sejauh h vertikal ke atas, maka besarnya usaha  gaya gravitasi adalah W = -  (m g h).
ØJika benda berpindah sejauh h vertikal ke bawah, maka besarnya usaha gaya gravitasi adalah W = m g h.
ØJika benda berpindah sejauh  h mendatar, maka besarnya usaha gravitasi adalah W = 0.

Pembuatan Koloid


Cara Kondensasi
Kondensasi adalah penggabungan partikel-partikal halus menjadi partikel yang lebih kasar atau menjadi partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut. 



ü REAKSI REDOKS
Reaksi Redoks adalah reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi.
Contoh 1 :
Reaksi redoks digunakan pada pembuatan sol sulfur yaitu dengan mengalirkan hidrogen sulfida (H2S) ke dalam sulfur dioksida (SO2) Reaksi yang terjadi adalah sebagaiberikut.
2H2S(g) + SO2(g) " 2H2O(l) + 3S(s) KOLOID
Contoh 2 :
HCl yang sangat encer direaksikan dengan larutan Na2S2O3 sangat encer akan terjadi reaksi oksidasi reduksi dan terbentuk sol belerang
2 HCl
(aq) + Na2S2O3 " 2 NaCl(aq) + SO2(g) + S(s)+ H2O(l)



ü HIDROLISIS
Hidrolis adalah mereaksikan suatu zat dengan H2O. Cara ini dapat dicapai dengan jalan melarutkan garam yang menghasilkan senyawa hidroksida sedikit larut dalam air (H2O), dan kadang-kadang memerlukan pemanasan.
Contoh:
Sol Fe(OH)3 dapat diperoleh dengan meneteskan sedikit demi sedikit larutan jenuh FeCl3 ke dalam air panas.
FeCl
3(aq) + 3H2O(l) " Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
contoh lain:
CuSO4(aq) + 2H2O(l) " Cu(OH)2(s) + 2H2SO4(aq)
Al
2(SO4)3(aq) + 6H2O(l) " 2Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq)



üDEKOMPOSISI RANGKAP
Contohnya :
-Sol As2S3 dibuat dengan gaya mengalirkan H2S dengan perlahan-lahan melalui larutan As2O3 dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
As2O3 (aq) + 3H2S(g) " As2O3 (koloid) + 3H2O(l)
(Koloid As2S3 bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S2-)
-Sol AgCl dibuat dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCl encer. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
AgNO3 (ag) + HCl(aq) " AgCl (koloid) + HNO3 (aq)



üPERGANTIAN PELARUT.
Cara ini dilakukan dengan mengganti medium pendispersi sehingga fasa terdispersi yang semula larut setelah diganti pelarutanya menjadi berukuran koloid. Misalnya :
- Untuk membuat sol belerang yang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam alkohol seperti etanol dengan medium pendispersi air, belarang harus terlebih dahulu dilarutkan dalam etanol sampai jenuh. Baru kemudian larutan belerang dalam etanol tersebut ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk. Sehingga belerang akan menggumpal menjadi pertikel koloid dikarenakan penurunan kelarutan belerang dalam air.
- Sebaliknya, kalsium asetat yang sukar larut dalam etanol, mula-mula dilarutkan terlebih dahulu dalam air, kemudianbaru dalam larutan tersebut ditambahkan etanol maka terjadi kondensasi dan terbentuklah koloid kalsium asetat.


Cara Dispersi
Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan pemecahan partikel-partikel kasar menjadi partikel yang lebih halus/ lebih kecil; dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan cara busur Bredig.



üProses Mekanik
Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan atau penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk zat cair). Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran koloid, kemudian didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh: pembuatan sol belerang.
üPeptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid.
Contoh: proses pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida, dengan mengalirkan gas asam sulfida. 


üBusur Bredig
Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan membuat logam, yang hendak dibuat solnya, menjadi dua kawat yang berfungsi sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian akan meluruh ke dalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh: pembuatan sol logam. 








JARINGAN HEWAN

Rabu, 25 April 2012


JARINGAN OTOT
     Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel otot. Serabut otot tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh  selaput atau membran yang disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan  sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada semua anggota tubuhbaik anggota gerak maupun organ-organ dalam dan luar.
.
OTOT DI BEDAKAN MENJADI 3

OTOT LURIK
Disebut otot lurik, karena memiliki lurik dan 
dapat disebut juga otot kerangka karena 
melekat pada kerangka, misalnya
tendon, otot bisep, dan triseps. 
Otot ini memiliki bentuk silindris panjang
dan memiliki karakteristik antara lain berinti 
banyak di tepi, kontraksinya di bawah 
kesadaran, memiliki gerakan cepat dan kuat,
mudah lelah.

OTOT POLOS
Otot polos tersusun dari sel yang berbentuk 
gelendong, kumparan, dan memiliki intisatu
di tengah. Otot polos berukuran antara 30-200 
milimikron. Otot polos, mempunyai pola 
permukaan yang polos, tanpa adanya pola lurik 
melintang
Otot ini juga dilengkapi dengan saraf yang berasal 
dari sistem saraf tak sadar. Karakteristik otot ini 
antara lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja 
lambat, bekerja terus-menerus tanpa
disadari (involunter) dan tidak mudah lelah. Untuk
berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik 
sampai 3 menit.

OTOT JANTUNG
       Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot ini memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik melintang tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium.

               JARINGAN SARAF

Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut
neuron. Neuron ini banyak dan bercabangcabang,
menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel
saraf terdiri atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan
selubung saraf. 
Badan sel-sel saraf kemudian berkumpul membentuk
ganglion. Ganglion-ganglion ini letaknya hanya pada tempat 
tertentu, yaitu di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.


SEL SARAF DIBAGI 3
SARAF SENSORI
Saraf sensorik bertugas menghantarkan rangsang dari organ
penerima rangsang (reseptor) ke pusat susunan saraf yaitu 
otak dan sumsum tulang belakang. Sekelompok badan sel 
neuron sensorik berkumpul membentuk  ganglion yang 
berlanjut ke sumsum tulang belakang. Akson euron sensori 
membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat.
SARAF MOTORIK
Tugas saraf motorik adalah menghantarkan rangsang dari 
pusat susunan saraf ke bagian efektor. Bagian efektor 
berupa otot dan kelenjar. Setelah bagian efektor menerima 
rangsang maka akan melakukan respon tubuh.
SARAF KONEKTOR (ASOSIASI)
Saraf konektor bertugas menghubungkan antara saraf 
sensorik dan motorik. Antara saraf satu dengan yang lain 
saling berhubungan. Antara saraf yang satu dengan lainnya 
di hubungkan oleh akson. Hubungan antara sesama saraf 
melalui titik temu antara ujung akson neuron yang satu 
dengan dendrit neuron yang lain, yang disebut dengan 
sinaps.
          JARINGAN DARAH
Jaringan darah pada dasarnya di bagi  menjadi  2 yaitu:

1.Sel darah
Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan sel darah 
pembeku (trombosit). Sel darah merah memiliki 
protein yang disebut hemoglobin yang bertugas 
untuk mengangkut O2 dan CO2 dalam darah
Sel–sel darah merah dibentuk di dalam sumsum 
tulang yang disebut eritoblas. Sel darah merah 
berbentuk cakram, bikonkaf, dan tidak berinti. Sel 
darah putih terdiri atas monosit, limfosit
netrofil, basofil, dan eosinofil. Sel-sel ini 
      dibentuk di dalam sumsum tulang dan limfeFungsi sel darah putih ini adalah sebagai penghasil imunitas. Sedangkan trombosit adalah sel darah yang bertugas dalam proses pembekuan darah. Ukurannya lebih kecil dari sel darah merah dan berbentuk cakram. Sel-sel trombosit tidak memiliki inti.





2.Plasma darah
   Plasma darah adalah cairan yang mengandung sel-sel 
darah. Di dalam plasma darah terlarut berbagai macam zat 
antara lain zat makanan, protein, zat sekresi dan gas (O2, 
CO2, dan N2). Plasma darah mengandung serum
yang berfungsi sebagai tempat pembentukan antibodi.