Kerajaan Kutai

Sabtu, 02 Juni 2012

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. Kerajaan Kutai terletak di daerah Kutai Kalimantan Timur. Pusat Pemerintahan Kerajaan Kutai diperkirakan berada di Muarakaman di tepi sungai Mahakam. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah prasasti yang ditulis diatas yupa (tugu batu) yang ditulis dalam bahasa Sansekerta dengan menggunakan huruf Pallawa.

Wilayah Kekuasaan
Wilayah kekuasaan Kutai mencakup wilayah Kalimantan Timur saat ini, teruama daerah aliran sungai Mahakam dan sekitarnya.

Struktur Pemerintahan
Belum didapat data arkeologis yang lengkap mengenai sistem dan struktur pemerintahan di Kerajaan Kutai. Dari data arkeologis yang menunjukkan pengaruh Hindu di Kerajaan ini, maka bisa disimpulkan bahwa Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja. Namun, tidak bisa dilacak lebih lanjut, bagaimana struktur pemerintahan yang lebih rendah.

Periode Pemerintahan
Jika dirunut, masa pemerintahan Kutai Martadipura berlangsung sejak masa Kudungga pada abad ke-5 hingga digabungnya kerajaan ini pada abad ke-13 ke dalam Kerajaan Kutai

Kebudayaan
Yupa merupakan bentuk kebudayaan material berbentuk tugu persembahan. Salah satu Yupa menyebutkan kata Vaprakecvara, yang berarti  tempat pemujaan dewa Syiwa. Maka dari itu, Yupa tersebut dipergunakan untuk mengikat korban persembahan rakyat Kutai kepada para dewa.

Nama Maharaja Kundungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India.Sementara putranya yang bernama Asmawarman diduga telah terpengaruh budaya Hindu.Hal ini di dasarkan pada kenyataan bahwa kata Warman berasal dari bahasa Sangsekerta.Kata itu biasanya digunakan untuk ahkiran nama-nama masyarakat atau penduduk India bagian.


Daftar raja-raja Kerajaan Kutai

1.               Maharaja Kundungga, gelar anumerta Dewawarman
2.               Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
3.               Maharaja Mulawarman
4.              Maharaja Marawijaya Warman
5.               Maharaja Gajayana Warman
6.              Maharaja Tungga Warman
7.               Maharaja Jayanaga Warman
8.              Maharaja Nalasinga Warman
9.              Maharaja Nala Parana Tungga
10.           Maharaja Gadingga Warman Dewa
11.             Maharaja Indra Warman Dewa
12.            Maharaja Sangga Warman Dewa
13.             Maharaja Candrawarman
14.           Maharaja Sri Langka Dewa
15.            Maharaja Guna Parana Dewa
16.           Maharaja Wijaya Warman
17.            Maharaja Sri Aji Dewa
18.            Maharaja Mulia Putera
19.            Maharaja Nala Pandita
20.           Maharaja Indra Paruta Dewa
21.            Maharaja Dharma Setia


Mulawarman
Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kundungga. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Kundungga adalah pembesar dari Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke Indonesia. Kundungga sendiri diduga belum menganut agama Budha.

Aswawarman
Aswawarman mungkin adalah raja pertama Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang putera, dan salah satunya adalah Mulawarman.
Putra Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
Kerajaan Kutai seakan-akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena kurangnya komunikasi dengan pihak asing, hingga sangat sedikit yang mendengar namanya.

Berakhir
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

0 komentar:

Posting Komentar