Pembentukan Tanah

Senin, 28 Mei 2012
Pengertian Tanah :
  Menurut Dokuchaiev
     Tanah adalah  bentukan mineral dan organik di permukaan bumi, sedikit atau banyak diwarnai oleh humus, secara tetap menyatakan diri sebagai hasil kegiatan kombinasi bahan seperti jasad, bahan induk, iklim dan relief.
Menurut Sprengel
     Tanah adalah suatu masa bahan yang berasal dari mineral yang mengandung hasil dikomposisis (penghancuran) hewan dan tumbuhan.
Menurut Fredrich Fallou
       Tanah dianggap sebagai hasil pelapukan oleh yang menggerogoti batuan keras planet kita dan lambat laun mengadakan bikomposisi massa tanah yang kompak.
Menurut M. Isa Darmawijaya
      Tanah adalah akumulasi alam bebas, menduduki sebagian besar permukaan planet bumiyang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk, dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula.

Proses Pembentukan Tanah
     Pada dasarnya,tanah berasal dari batuan dan zat organik yang mengalami pelapukan. Berubahnya batuan dan zat organik menjadi butir-butir tanah disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
a.Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari.
b.Pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organik akan mempercepat terbebntuknya batuan.
c.Batuan yang sudah retak,pelapukannya dipercepat oleh air.
d.Binatang-binatang kecil seperti cacing tanah dan rayap akan membuat lubang dan mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan batuan.
e.Akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan mencegah batu-batuan hingga hancur.
     Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini, batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan induk. Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah. Proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya tanah. Sehingga faktor yang mendorong pelapukan juga berperan dalam pembentukan tanah. 
     Curah hujan dan sinar matahari berperan penting dalam proses pelapukan fisik, kedua faktor tersebut merupakan komponen iklim. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor pembentuk tanah adalah iklim. Ada beberapa faktor lain yang memengaruhi proses pembentukan tanah, yaitu organisme, bahaninduk, topografi, danwaktu.


Tahap Pembentukan Tanah
Tahap I
 Pada tahap ini,permukaan batuan yang tersingkap di permukaan akan berinteraksi secara langsung dengan atmosfer dan hidrosfer. Keadaan ini akan menyebabkan permukaan batuan dengan kondisi  yang tidak stabil . Akibatnya terjadi pelapukan kimiawi  diantaranya  proses oksidasi,hidrasi,hidrolisis,pelarutan dan sebagainya. Menjadikan permukaan batuan lapuk,dengan mengubah struktur dan komposisi kimiawi material batuannya. Dengan membentuk material yang lebih kecil dan lunak dibanding dengan keadaan sebelumnya.
Tahap II
 Pada tahap ini,setelah mengalami pelapukan bagian permukaan batuan yang lapuk akan menjadi lebih lunak. Rekahan-rekahan yang terbentuk pada batuan akan menjadi jalur masuknya air dan sirkulasi udara. Sehingga,dengan prosesproses yang sama, terjadilah pelapukan pada lapisan batuan yang lebih dalam lagi.
Tahap III
 Pada tahap ini,di lapisan tanah bagian atas akan mulai muncul tumbuh-tumbuhan perintis. Akar tumbuhan ini membentuk rekahan pada lapisan-lapisan batuan .Dengan kehadiran tumbuhan,material sisa tumbuhan yang mati akan membusuk membentuk humus. Air yang terinfiltrasi ke dalam lapisan tanah akan membawa asam humus yang ada di lapisan atas melalui rekahan-rekahan yang ada. Menjangkau lapisan batuan yang lebih dalam. Ini semua akan menyebabkan meningkatnya keasaman pada tanah yang kemudian akan memicu terjadinya pelapukan pada bagian-bagian tanah serta batuan yang lebih dalam. Membentuk lapisan-lapisan tanah yang lebih tebal.Dengan  semakin tebalnya lapisan-lapisan tanah, air yang tefiltrasi ke dalam lapisan tanah dapat melakukan proses pencucian (leaching) terdadap lapisan-lapisan yang dilaluinya. Ssehingga tahapan ini merupakan awal terbetuknya horizon-horoizon tanah.
Tahap IV
 Pada tahapan ini, tanah telah menjadi lebih subur. Sehingga tumbuhlah tumbuhan-tumbuhan yang lebih besar. menyebabkan akar-akar tanaman menjangkau lapisan batuan yang lebih dalam. Selain itu pada tahapan ini juga terjadi proses pencucian yang intensif. Air yang terinfiltrasi (meresap) ke dalam lapisan-lapisan tanah membawa mineral-mineral yang ada di lapisan atas dan mengendapkannya pada lapisan-lapisan dibawahnya. Sehingga terbentuklah akumulasi mineral-mineral tertentu pada lapisan-lapisan tanah tertentu membentuk horizon tanah.
Faktor Pembentukan Tanah
1.Iklim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah terutama ada dua, yaitu suhu dan curah hujan.
a.Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.
b.Curah hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
2.Organisme (Vegetasi, Jasad renik/mikroorganisme)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:
a. Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur larut oleh air. 
b. Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah

c. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
d. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsurunsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.
3. Bahan/Batuan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah. Tanah yang terdapat di permukaan bumi sebagian memperlihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan induknya. Bahan induknya masih terlihat misalnya tanah berstuktur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi. 

4. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a.Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang
memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.
b.Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang
drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.
5.  Waktu
 Tanah
merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa.

0 komentar:

Posting Komentar